Sahabat, Sahabat tiada tara !
Tak seorang pun bisa sejukkan hatiku !
Dalam Terminologi kaum Sufi, istilah tajalliyyah ar-ruh atau
“pencerahan ruh” berarti mengisi ruh manusia dengan pancaran cahaya
Kesaksian Allah dan gelora cinta-Nya. Namun sebelum kita menguraikan
pokok bahasan ini, marilah lebih dahulu kita membahas berbagai persoalan
ihwal hakikat ruh.
Menurut Alquran, ruh manusia adalah amr atau “perintah” atau urusan Tuhan”. Alquran mengatakan :
Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Jawablah, “Ruh adalah perintah atau urusan Tuhanku,….” (QS Al-Isra’, 17 : 85).
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi ditanya ihwal apakah ruh
itu diciptakan oleh Allah ataukah ia wujud yang abadi. Beliau menjawab
bahwa ruh adalah sebuah entitas yang diciptakan. karena kata amr
juga bermakna “aksi”, maka ini bisa berarti bahwa ruh adalah “sebuah
tindakan Tuhan”, yakni diciptakan dan dengan demikian bersifat mungkin.
Demikianlah penafsiran ayat di atas oleh Sayyid Murtadha dalam karyanya
yang terkenal berjudul Durar al-Ghurar.
Ayat diatas bisa juga ditafsirkan sebagai bermakna bahwa ruh adalah mujarrad atau sebuah “entitas abstrak”. Yang di maksud dengan “Dengan perintah Tuhanku” bermakna bahwa ruh dalam ‘alam al-amr atau “alam perintah” dan baqa’ atau “keabadian” dan bukan termasuk dalam alam ciptaan serta kemusnahan atau ‘alam al-khalq wa al-fana‘. Alam perintah adalah juga ‘alam al-ghayb atau “alam gaib” dan sekaligus ‘alam al-akhirah, atau “alam akhirat“.
Alquran juga mengatakan, “…Ingatlah, kepunyaan-Nya sajalah ciptaan dan segala perintah atau urusan, …” (QS Al-A’raf, 7 : 54). Ini berarti bahwa dunia jasmani dan ruhani adalah sama-sama milik Allah. Dalam pemikiran sebagian
kaum Sufi, “alam perintah” itu diciptakan oleh Allah, dan bukan berasal
dari materi serta tidak pula ada dalam lingkup waktu. alam ini
diciptakn oleh Allah secara langsung melalui kata perintah-Nya : Kun
, “Jadilah !” Sementara itu, alam ciptaan diciptakan dari sesuatu yang
sudah ada serta ada dalam lingkup ruang dan waktu. Karena itu, substansi
dari jawablah, ‘Ruh adalah perintah atau urusan Tuhanku’
tampaknya adalah bahwa ruh termasuk dalam alam perintah, yang diciptakan
dengan perintah Allah dan bersifat korporeal serta non-temporal.
Kemudian, ruh adalah suatu substansi abstrak. didefinisikan sebagai
suatu entitas yang bukan lokus substansi apa pun, bukan sesuatu yang
melekat pada substansi apa pun, dan bukan pula terdiri atas berbagai
substansi semisal itu.